Usai Memangsa 6 Ekor Ternak Warga, Harimau Ini Mati


Seekor Harimau Sumatera atau Panthera Tigris Sumatrae sejenis kelamin betina diketemukan mati di teritori perkebunan punya masyarakat di wilayah Kecamatan Trumon, Kabupaten Aceh Selatan, Aceh.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Aceh, Agus Arianto, menjelaskan bangkai satwa yang mulai langka serta dilindungi oleh negara itu pertama-tama diketemukan, pada Senin (29/6) pagi.

"Benar, pada Senin, kira-kira jam 06.35 WIB. Diketemukan waktu team akan lakukan pemungutan data camera trap," kata Agus, Selasa (30/6).

1. Satu hari sebelum diketemukan, harimau pernah memangsa enam ekor hewan ternak punya masyarakat
Agus menerangkan, satu hari sebelum diketemukan pada keadaan mati, atau persisnya pada Minggu (28/6), petugas Seksi Konservasi Daerah 2 serta Resort Konservasi Daerah 16 Trumon memperoleh info jika ada enam hewan ternak punya masyarakat yang dimangsa oleh harimau.
Memberi respon laporan perselisihan di antara manusia serta satwa, team kombinasi dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam Aceh, dibantu The Wildlife Conservation Society-Indonesia Program (WCS-IP), dan personil Kepolisian Resort Aceh Selatan diturunkan ke tempat.
"Selanjutnya team mendapatkan ada tapak kaki harimau serta bangkai kambing sekitar enam ekor dengan situasi yang beberapa tidak utuh," tuturnya.

2. Diketemukan waktu petugas sedang kumpulkan data
Bangkai Harimau Sumatera itu diketemukan saat team melakukan pemungutan data dari camera trap yang sudah terpasang di beberapa titik di tempat perselisihan. Awalnya camera itu terpasang untuk pantauan gerakan harimau buat memberi ketenangan pada masyarakat seputar.
"Waktu pemungutan data camera trap yang sudah terpasang satu hari awalnya, team mendapatkan satu ekor harimau mati di seputar tempat perselisihan," katanya.

3. Belum dapat pastikan apa harimau mati sebab diracun
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Aceh menjelaskan, faksinya amankan bangkai satwa yang dilindungi itu. Bangkai harimau setelah itu dinekropsi atau dibedah.
"Masih dilaksanakan nekropsi untuk ketahui pemicu kematiannya," kata Agus.

Postingan populer dari blog ini

the writers modelled the outcomes for a collection of various degrees

Fumio Kishida said it was a case of "now or never."

threat of climate change