Gara-Gara Ditagih Utang, Pria di Bekasi Tega Bunuh Teman



 Berkelit sakit hati, seorang pria di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, tega membunuh temannya sendiri. Aktor akui tersinggung dengan perkataan korban waktu meminta hutang ke dianya.


Korban, A (40), meninggal dengan beberapa cedera dibagian kepala serta tusukan benda tajam yang dihujamkan aktor, AP. Aktor sukses diamankan polisi, selesai larikan diri sepanjang beberapa waktu ke beberapa wilayah.


Peristiwa berawal waktu korban serta aktor mengobrol bersama-sama di tempat tinggal korban di teritori Wanasari, Cibitung, Bekasi. Di tengah percakapan, korban bertanya tentang hutang sejumlah Rp 1,6 juta yang dipinjam aktor beberapa lalu.


judi bola berhadiah jutan rupiah di situs bola ini "Saat itu aktor pinjam uang dengan agunan motor. Waktu korban bertanya uangnya, aktor tidak dapat memberi sebab satu hal," kata Kapolres Metro Bekasi, Hendra Gunawan, Sabtu (17/10/2020).


Korban yang berasa kecewa, selanjutnya melemparkan beberapa kata yang menyentuh hati aktor. Aktor juga marah serta langsung punya niat menghabisi nyawa korban.


Saat meleng, aktor langsung memukul korban sampai jatuh. Seterusnya aktor ambil tongkat satpam serta memukul kepala serta badan korban berulang-kali sampai tidak sadar diri.


"Aktor memukul kepala serta badan korban sekitar 6x. Aktor menyerang dada korban sekitar 2x dengan pisau," papar Hendra.


Menyaksikan korban tidak sadar diri, aktor segera kabur dengan bawa sepeda motor korban. Aktor larikan diri ke Brebes, Jawa tengah sepanjang beberapa waktu, serta seterusnya ke arah Kuningan, Jawa Barat.


"Serta di tanggal 15 Oktober pagi hari, aktor kembali pada Bekasi serta diamankan oleh Unit Reskrim Polsek Cikarang Barat serta Satreskrim Polres Metro Bekasi," tuturnya.


Untuk bertanggung jawab tindakannya, aktor dijaring Klausal 338 KUHP serta Klausal 365, dengan intimidasi hukuman 15 tahun penjara. Masalah ini masih diatasi Polres Metro Bekasi.


Postingan populer dari blog ini

the writers modelled the outcomes for a collection of various degrees

Fumio Kishida said it was a case of "now or never."

threat of climate change