Penebaran Covid-19 Masih Terjadi, Gubernur Edy Kembali Memperpanjang PKM di Sumut







Limitasi Aktivitas Warga (PKM) di Sumatera Utara (Sumut) kembali diperpanjang. Lewat perintah Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, Nomor 188.54/23/INST/2021, PKM diperpanjang semenjak 15 sampai 28 Juni 2021.


Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sumut, Irman Oemar menjelaskan, kembali diperpanjangnya PKM ingat penebaran Covid-19 agenangka masih terjadi.


Sampai 14 Juni 2021, terdaftar angka kematian (Case Fatality Rate/CFR) di Sumut masih di atas rerata nasional, yakni 3,3 %, dan Positivity Rate masih tinggi di atas 6,1 %. Sedang angka keberisian tempat tidur isolasi 43,6 %, dan ICU Covid-19 sejumlah 40,88 %.


"Gubernur memberikan instruksi ke semua kepala wilayah di Sumut supaya lakukan beberapa langkah struktural, vital, cepat, pas, konsentrasi, dan terintegrasi untuk mengontrol penebaran wabah Covid-19," kata Irman, Selasa (15/6/2021).


Melaui Perintah Gubernur Sumut, beberapa kepala wilayah disuruh berlakukan limitasi aktivitas warga dengan tepat dan terarah, dan aktifkan posko-posko Satuan tugas sampai pada tingkat desa atau lingkungan, dusun dan kelurahan.


Perintah itu yaitu batasi tempat atau kerja perkantoran dengan mengaplikasikan Work From Home (WFH) sejumlah 50 %, dan Work From Office (WFO) sejumlah 50 % dengan berlakukan prosedur kesehatan lebih ketat.


Bidang penting yang terkait dengan keperluan primer warga masih tetap bisa bekerja 100 % dengan penataan jam operasional, kemampuan, dan implementasi prosedur kesehatan lebih ketat.


Selanjutnya mempertingkat testing, perkuat mekanisme dan management tracing, mempertingkat kualitas treatment, dan wajib mempertingkat sarana kesehatan, yakni ruangan isolasi dan ruangan Intensive Care Unit (ICU) sejumlah 30 % dari kemampuan.


Untuk semua rumah sakit lakukan perawatan kasus suspect/probable/verifikasi Covid-19 di daerahnya masing-masing, mempersiapkan tempat isolasi/karantina terkonsentrasi di kabupaten/kota, dan lakukan pemantauan dan laporan karantina mandiri.

Postingan populer dari blog ini

the writers modelled the outcomes for a collection of various degrees

Fumio Kishida said it was a case of "now or never."

threat of climate change